Sumber Daya Berkelanjutan
Kami terus meningkatkan teknologi dan efisiensi untuk memaksimalkan kapasitas produksi sekaligus menjaga kelestarian sumber daya alam.
Tanggung Jawab Perusahaan
Sampoerna Kayoe berkomitmen untuk menerapkan pendekatan terpadu dalam mencapai pengembangan bisnis dan pengelolaan lingkungan hidup dengan penuh tanggung jawab. Komitmen kami terhadap pembangunan berkelanjutan tercermin dalam Nilai-Nilai Perusahaan dan Kode Etik kami. Dalam proses mengolah bahan baku menjadi produk jadi, kami menganut sebuah prinsip dasar: “Memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan masa depan”. Sebagai perusahaan pengolahan kayu yang terpercaya, kami berkomitmen terhadap misi dan nilai-nilai perusahaan untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang bagi bisnis, masyarakat, dan lingkungan.
Sumber- Sumber yang Sah
Kayu Sampoerna Kayoe bersumber sepenuhnya dari wilayah konsesi yang sah di Indonesia, di mana 90% berasal dari hutan tanaman rakyat. Kami terus membuka area untuk menanam kayu komersial dan mencari sumber-sumber kayu perkebunan yang baru. Kebijakan pembelian kayu kami mensyaratkan bahwa setiap pembelian kayu harus sesuai dengan peraturan dan prosedur hukum yang berlaku di Indonesia. Kami menolak setiap pembelian kayu dari pemasok atau penanam yang terlibat dalam praktik pembakaran lahan yang ilegal. Kami bangga akan semua fasilitas kami yang mengikuti skema sistem verifikasi legalitas kayu (SVLK) di Indonesia. Skema ini merupakan pelaksanaan Perjanjian Kemitraan Sukarela (VPA) untuk Penegakan Hukum Kehutanan, Tata Kelola dan Perdagangan (FLEGT) yang ditandatangani oleh anggota Uni Eropa di tengah kampanye pemerintah Indonesia untuk memperolah pengakuan yang lebih luas atas produk kayu Indonesia di pasar dunia.
Banyak proyek yang telah digagas demi mewujudkan solusi yang berkelanjutan untuk sumber daya alam kita, yang menghasilkan dua terobosan inovasi. Sampoerna Kayoe memelopori penggunaan kayu alternatif yang berkelanjutan dalam menghadapi ketersediaan hardwood (kayu keras) yang terbatas.
Sampoerna Kayoe memelopori penggunaan kayu alternatif yang berkelanjutan, seperti kayu falcata. Falcata merupakan spesies pohon yang cepat tumbuh yang banyak tersedia di Indonesia dan mudah ditanam kembali untuk mendukung keberlanjutan sumber daya alam kita.
Inovasi terbaru kami adalah pemanfaatan limbah perkebunan karet. Pohon karet (Hevea brasiliensis) ditanam untuk produksi lateks dengan rentang usia ekonominya antara 25 hingga 30 tahun. Pada akhir siklus hidupnya, pohon-pohon ini ditebang dan kayu pohon ini biasanya dianggap sebagai limbah. Namun dengan teknologi kami, kami mampu mengubah limbah tersebut menjadi produk kayu berkualitas tinggi.
- Ketika pohon karet ditanam, pohon akan melepaskan O2 dan menyerap CO2 pada siang hari; proses ini sendiri memiliki dampak positif pada lingkungan.
- Setelah mencapai kematangan, pohon karet disadap dan dipelihara untuk produksi lateks selama 25-30 tahun. Beberapa contoh produk jadinya seperti ban, sarung tangan karet, dan sepatu karet.
- Setelah pohon karet berhenti memproduksi lateks, sisa pohon biasanya dibakar karena apabila dipakai dalam produksi, akan menghasilkan produk kayu berkualitas rendah.
- Namun, dengan teknologi kami saat ini, pohon karet yang diproses oleh Sampoerna Kayoe, mampu menghasilkan produk-produk kayu yang berkualitas tinggi untuk penggunaan sehari-hari.
- Sampoerna Kayoe peduli akan keberlanjutan dari produksi kayu karet; kami pun mengembangkan biji karet unggulan melalui berbagai praktik inovatif. Kami menanam kembali pohon karet dan juga mendistribusikan bijinya ke masyarakat setempat untuk ditanam. Proses ini tidak hanya memastikan keberlanjutan dari produksi kayu karet kami, tetapi juga menguntungkan masyarakat setempat karena saat mencapai kematangan, pohon akan memproduksi lateks yang bernilai komersial.